![]() |
Yang masih diam biarkan masa berlalu. |
Dari satu ke satu,
Perluku tambah agar kedua,
Menjadi tanda dan bekas parah,
Yang pernah bertandang sebagai raksa.
Lama aku membisu,
Bukannya aku menyepi,
Tapi ada hati yang malas berbudi,
Kiranya aku mengetuk pintu berkunci.
Akanku kata padanya,
Bahwa kau tidak lagi bergantung pada masa,
Pada momen pada dunia yang sama,
Pada kaki yang berpijak di tanah yang rata.
Termati niatku,
Tatkala tibanya aku bagimu seakan hantu,
Bukan bawa ilmu bukan bawa buku,
Namun si dungu yang tidak malu.
Tiada pintu yang terkuak,
Tiada tangan yang mendepa,
Tiada dada yang lega,
Tiada raut di wajah.
Setakat itu yang ku mampu,
Dan itu saja yang termampu.
No comments:
Post a Comment