Friday 13 December 2019

Malam

Taken by Anwar Yahya. Salam rindu sahabat.

Walau saat pagi aku sudah diseru sendu,
Aku harap semuanya menanti tenang,
Bukannya tiada peluang hidup ketika cuma,
Hati merundung ingin memendung.

Ohh jangan diseru hujan malam,
Hancur teruk ia melanda,
Bak ombak datang terus tidak berpatah,
Aku penat menanggung kesepian.

Dari terangnya sang rembulan,
Menemani sunyi malam,
Dikala sepi ia menjelma,
Agar tiada siapa tenggelam malap.

Ohh bayu angin meniup lembut,
Membisik sesuatu tidak jelas,
Membiarkan ia menembusi helaian rambut,
Terus menyapa wajah yang menunduk.

Jika begitu sang malam memeluk hangat,
Pabila gumpalan awan menurunkan hujan,
Diselangi kilat yang menyambar- nyambar,
Mengingati dosa mengelilingi diriku.

Detikan jam tepat angka 12,
Mataku segar namun jiwaku runtuh,
Menyedari hari baru sudah melangkah tiba,
Sudah dimulakan dengan tema melankolik.

Ahh pandang kau ke langit,
Saksikanlah sang bintang dan rembulan,
Menemanimu di saat manusia enak dibuai mimpi,
Kau kan diseru sujudlah ke bumi.

Bukanlah setiap malamku dirundung malang,
Bukanlah setiap langkah dituruti air mata,
Cuma kekilafan sang hamba menginsafi dosa,
Hatta kisah silam hanya terbuku sejarah.

Hentikan menunding jari,
Datang kemari tadahkan bahu,
Kan kau dijadikan tempat luahan,
Saat tiada lagi kepercayaan pada yang lain.



No comments:

Post a Comment