Sunday 13 November 2022

Sementara


‘Cuma kali ini saja aku beri hati’, 
Berkaliku bilang pada diri,
Namun yang sama selalu terjadi,
Aku kirim hari untuk terus berganti.

Bukannya aku terdesak mahu,
Sudah rancak paksa menjauh,
Tapi disanggah tetap bersatu,
Egoku kalah pada kata katamu.

Sementara itu,
Kau jalani hidup,
Tanpa fikirkan aku.

Yang masih terkaku,
Memikir apa silapku,
Hampir mati dibiar pilu,
Menanti tali digantung putus.

Wah begitu sekali.

Angkuh kau,
Membiar aku,
Menuntut kasih,
Dimakan waktu.

Aaaa sementara itu,
Secangkir kopi kau hirup,
Segar tekak haru hidup,
Pahit rasa lagi kelat lidah.

Oh sementara menghitung waktu,
Detikan jarum menemani langkahku,
Dan makin nipis buku merangka memori,
Ruang kosong tiada apa diisi dibiar sepi.

Nah.

Ini hasil kita bersama,
Sementara kau bergembira,
Atau kau berduka lara,
Aku mereka cerita.

Bila akan berakhir segala sementara,
Walau dianggap sementara,
Namun kesakitannya bukan sementara,
Yang sementara itu kekal sementara.




No comments:

Post a Comment